TANAH LOT TUR

A. TANAH LOT : Pura Tanah Lot terletak di wilayah desa Beraban, kecamatan Kediri, kabupaten Tabanan. Jaraknya sekitar 30 km disebelah barat kota Denpasar dan sekitar 11km disebelah selatan kota Tabanan. Pura tersebut dibangun diatas tanah bukit karang seluas kurang lebih 3 are.
Kata Tanah Lot terdiri dari kata Tanah yang diaratikan sebagai batu karang, dan Lot berarti laut. Tanah Lot dimaksudkan sebagai pulau kecil terapung ditengah laut. Tanah Lot sendiri di bangun pada abad ke-16 oleh seorang resi yang berasal dari pulau jawa yang bernama Danghyang Nirartha.
Fungsi dari Pura Tanah Lot sendiri adalah tempat pemujaan Dewa Baruna atau bhatara Segara yaitu Dewa penguasa lautan.

B. ALAS KEDATON : Alas Kedaton adalah sebuah hutan kecil seluas lebih kurang 6-7 ha. Didalam hutan ini terdapat sebuah pura yang diberi nama Pura Alas kedaton. Di tempat ini wisatawan akan bisa melihat banyak terdapat kera kera serta kelelawar 2 besar yang biasa disebut kalong. Kera kera dikawasan Alas Kedaton ini sangat jinak. Alas Kedaton terletak di desa Kukuh, Kecamatan Marga, kabupaten TAbanan. Kawasan ini sangat mudah dijangkau karena terletak di jalan besar yang menghubungi antara Denpasar- Tabanan.


C. BEDUGUL : Bedugul adalah nama sebuah desa yang terletak di kabupaten Tabanan. Di desa ini kita akan menjumpai satu pura yang sangat terkenal yang menjadi ikonnya Pulau Dewata yaitu Pura Ulun Danu Beratan. Pura ini terletak di desa candi kuning, kecamatan Baturiti, kabupaten Tabanan. Jaraknya dari kota Denpasar kurang lebih 50 km kearah utara mengikuti jalur Denpasar-Singaraja.
Pura ini terletak di tepi danau Beratan dan dikelilingi oleh beberapa gunung kecil diantaranya adalah gunung Puncak sangkur diutara, Gunung Beratan ditimur, Gunung Terate Bang di selatan, dan di barat Gunung Watukaru.

D. MENGWI : 

Pura Taman Ayun terletak di desa Mengwi, kecamatan mengwi, kabupaten Badung, jaraknya kira kira 18 km sebelah utara kota Denpasar.Berdasarkan Lontar Babad Mengwi, Pura ini dahulunya bernama Taman Ahyun. Kata Ahyun berasal dari akar kata Hyun yang berarti keinginan, sehingga Ahyun berarti berkeinginan. Pura ini didirikan pada tahun 1634 M oleh raja Mengwi yang bernama I Gusti Agung Putu.